Bantutetangga.com – Di Indonesia, pengidap kaki gajih sudah lebih 14.000 kasus di 34 provinsi berdasarkan menurut Kemenkes RI per tahun 2014. Angka itu terbilang cukup tinggi. Sampai sekarang, pemerintah terus mengupayakan pengendalian dan pencegahannya di berbagai daerah.
Kaki gajah disebut juga sebagai filariasis atau elephantiasis. Kaki gajah adalah penyakit pembengkakan kaki akibat infeksi cacing jenis filaria. Cacing filaria ini menyerang pembuluh getah bening dan ditularkan melalui nyamuk.
Selain kaki, penyakit ini bisa menyerang bagian tubuh lain seperti kelamin, lengan, dan dada. Penyakit ini banyak ditemukan di Indonesia, terutama daerah Papua, Jawa Barat, dan Nangroe Aceh Darussalam.
Kasus yang tinggi dari pengidap kaki gajah bisa terjadi karena terlambat penanganan. Kaki gajah bisa sudah ada di tubuh pengidapnya tanpa gejala apapun. Baru biasanya diketahui penyakitnya ketika sudah bengkak terlalu besar.
Pak RT mau kasih tahu pentingnya mengenali penyakit kaki gajah dan bagaimana pencegahannya agar Tetangga Baik dapat lebih berhati-hati. Sebelum sampai ke sana, Pak RT akan jelaskan penyebab kaki gajah dapat terjadi.
Apa Penyebab Kaki Gajah?
Seperti yang telah dijelaskan pada definisi kaki gajah sebelumnya, kaki gajah disebabkan oleh infeksi cacing jenis filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Jika penderita kaki gajah digigit nyamuk, cacing cacing filaria dapat terbawa bersama darah dan masuk ke dalam tubuh nyamuk. Jika nyamuk itu menggigit orang lain, cacing yang dibawa nyamuk itu masuk ke dalam pembuluh darah dan pembuluh getah bening orang tersebut.
Cacing filaria dalam pembuluh getah bening lalu berkembang biak dan menyumbat peredaran getah bening sehingga menyebabkan kaki gajah.
Ada berbagai jenis nyamuk yang bisa jadi menularkan filariasis, misalnya nyamuk Culex. Nyamuk Culex ini biasanya tersebar luas di daerah perkotaan atau semi-perkotaan. Ada juga nyamuk Anopheles yang biasanya ditemukan di daerah pedesaan.
Apa Saja Gejala Kaki Gajah?
Gejala utama kaki gajah adalah pembengkakan di kaki, tapi pembengkakan bisa juga terjadi di kelamin, lengan, dan dada.
Jika seseorang mengidap kaki gajah, biasanya kulit di kaki yang bengkak akan menebal, kering, menjadi lebih gelap, dan pecah-pecah. Terkadang juga muncul luka-luka. Kaki yang sudah mengalami pembengkakan dan perubahan kulit ini sayangnya tidak dapat kembali seperti semula. Bila sudah seperti ini, penderita kaki gajah sudah memasuki fase kronik.
Sayangnya, infeksi cacing akibat gigitan nyamuk yang merupakan fase awal penularan kaki gajah ini tidak dapat terlihat. Sehingga kaki gajah tidak menimbulkan gejala apapun sebelum cacing filariasis itu terus berkembang biak dan menghambat peredaran getah bening.
Bagaimana Cara Pencegahan Kaki Gajah?
Satu-satunya cara mencegah penularan infeksi ini adalah menghindari gigitan nyamuk. Biasanya nyamuk ini berkeliaran di senja hingga malam hari. Tetangga Baik bisa mengcegah penyakit ini dengan pencegahan gigitan nyamuk pada umumnya, seperti menggunakan kelambu, menyalakan AC, piyama panjang, dan menyalakan obat nyamuk.
Tetangga Baik, salah satu tetangga kita ada yang mengalami nasib malang mengidap kaki gajah. Namanya Pak Nana. Beliau sudah 15 tahun mengidap penyakit ini karena seringkali pengobatannya terkendala biaya. Bantu Pak Nana berobat kaki gajah dengan klik di sini yuk.
Baca juga : Penyebab Stunting pada Anak dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Orang Indonesia
Sumber: Alodokter.com, Halodoc.com, Hellosehat.com