Salat dhuha adalah salah satu ibadah yang sudah sangat populer dan familiar bagi seluruh kaum muslimin. Banyak kaum muslimin yang melakukan salat dhuha sebagai salah satu bentuk ikhtiar kepada Allah melalui doa agar seluruh aktivitas dilimpahkan oleh Allah Azza Wa Jalla dengan seluruh keberkahan, kemudahan dan limpahan rezeki.
Selain perihal rezeki, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda bahwa manusia diciptakan dalam keadaan memiliki sendi (HR. Muslim nomor 1007). Dari 360 persendian pada manusia sendiri perlu disedekahkan dan sedekah dengan 360 persendian ini dapat digantikan dengan salat dhuha. Sebagaimana dalil hadits dari Rasulallah yang diriwayatkan oleh Abu Dzar:
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at” (HR. Muslim no. 720).
Dzikir dan doa Setelah sholat Dhuha
Dalam pelaksanaan setelah sholat dhuha, beberapa orang langsung berdoa kepada Allah untuk meminta hajatnya. Hal ini boleh saja dilakukan, tapi di setiap doa alangkah baiknya bila kita mengawalinya dengan mukadimah atau pendahuluan agar doa kita InsyaAllah lebih mustajab atau cepat dikabulkan.
1. Beristighfar
Dalam banyak salat, termasuk shalat dhuha sebaiknya kita awali dengan beristighfar terlebih dahulu. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh tsauban.
عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم- أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنْصَرِفَ مِنْ صَلاَتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
Dari Tsauban, budak yang dimerdekakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi selesai dari shalat maka beliau membaca istighfar 3 kali (HR. Muslim, Abu Dawud dan lainnya).
Bila melihat keutamaan dari beristighfar, tentu saja banyak sekali, salah satunya ampunan Allah. Karena yang paling mahal didunia ini adalah ampunan Allah Azza Wa Jalla dan Allah mencintai orang-orang yang bertaubat. Bacaan istighfar sebagai pendahuluan ini dapat dibaca satu kali, dua kali, atau tiga kali. Namun alangkah lebih baik untuk membacanya tiga kali. Adapun bacaan istighfar menggunakan yang singkat cukup dengan membaca
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ
Artinya “Aku memohon ampun kepada Allah yang maha agung”.
Atapun membaca dengan lafadz yang panjang lebih baik
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Artinya : “Aku memohon ampun kepada Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya.”
Setelah membaca istigfar mukadimah, lalu dilanjut membaca istighfar yang sering digunakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan bacaan ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu ‘anha bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat dhuha lalu beliau membaca :
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang sampai beliau membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih).
2. Tahmid atau memuji nama Allah Azza Wa Jalla.
Setelah beristigfar, panjatkanlah pujian-pujian kepada Allah sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
نْ أَنَسٍ أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم- جَالِسًا وَرَجُلٌ يُصَلِّى ثُمَّ دَعَا اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ. فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم-: لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ
الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى.
Dari Anas bahwa ia bersama dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sembari duduk. Dan ada seseorang sedang salat. Lalu berdoa dengan doa (Ya Allah yang maha pemilik kebesaran dan kemuliaan, yang maha hidup dan yang maha berdiri sendiri). Kemudian Nabi shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh ia telah berdoa kepada Allah dengan nama-Nya yang agung. Jika Ia diminta dengannya maka Ia akan mengabulkan. Dan jika Ia diminta dengannya maka Ia akan memberikan”. (HR Abu Dawud).
Banyak sekali kalimat-kalimat pujian kepada Allah, tapi seminimalnya kita mengucapkan kalimat tahmid
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْ
Artinya : “Segala puji bagi Allah tuhan semesta Alam”.
- Bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bacaan yang ketiga adalah membaca shalawat nabi. Membaca shalawat nabi tentu saja banyak sekali keutamaannya dan perlu pembahasannya tersendiri. Namun, yang perlu diketahui adalah berdoa diiringi bershalawat terlebih dahulu sangatlah baik, sebagaimana hadits nabi:
“Setiap doa akan terhalang hingga dibacakan shalawat kepada Muhammad,” (HR. Thabrani).
Adapun bacaan shalawat Nabi minimal sebagai berikut
للَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Artinya : “Ya Allah semoga rahmat senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad”.
Atau bisa juga
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
Artinya, “Ya Allah berikanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan atas keluarga beliau serta para sahabat beliau seluruhnya.”
- Membaca doa Sholat Dhuha
Setelah dzikir-dzikir di atas, kita dapat langsung berdoa. Doa sholat dhuha adalah sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Artinya : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahanMu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”
Lalu menyampaikan hajat yang lainnya atau langsung ditutup dengan surah Al Shaffat ayat 180-182.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya : “Maha suci Tuhan-mu, Tuhan yang Mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan kepada Rasul-rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.”
Demikian bacaan dzikir dan doa sholat dhuha. Semoga informasi ini dapat membantu Tetangga Baik untuk melaksanakan shalat dhuha dan dapat menjalankannya secara istiqomah.
Referensi :
https://www.youtube.com/watch?v=M4VsTYwaK3g&t=623s