Bulan Safar adalah bulan kedua di dalam penanggalan Hijriah yang memiliki berbagai keutamaan. Jika mengacu pada sejarah, bulan Safar adalah saat-saat ketika penduduk di Kota Mekkah mulai merantau meninggalkan kotanya. Maka dari itu makna dari Bulan Safar sendiri ialah sepi dan sunyi.
Kebanyakan orang menganggap bahwa bulan ini merupakan bulan yang penuh dengan kesialan. Hal ini dikarenakan dahulu rumah-rumah orang Arab kosong sebab sebagian besar mengikuti perang. Padahal justru sebaliknya, pada bulan ini tidak dipenuhi kesialan, melainkan dipenuhi oleh keberkahan dari Allah SWT, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW:
“Tidak ada wabah serta tidak ada keburukan binatang terbang serta tidak ada kesialan di Bulan Safar dan larilah (jauhkan diri) dari penyakit kusta sebagaimana melarikan diri dari seekor singa.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits di atas jelas bahwa bulan Safar ini tidak dipenuhi oleh kesialan seperti yang diyakini oleh sebagian orang. Ada beberapa amalan yang bisa kita tunaikan di bulan Safar, salah satunya adalah puasa safar.
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Puasa Senin Kamis
Doa Puasa Bulan Safar
Untuk memulai melaksanakan puasa di bulan Safar, kita perlu berdoa. Berikut adalah ucapannya seperti dikutip dari buku ringkasan Fikih Lengkap karya Syaikh Dr.Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.
“Nawaitu sauma shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta’ala.
Jika Tetangga Baik lupa membaca niat puasa ketika malam hari dan baru teringat di pagi harinya, maka ada perbedaan bacaan, yaitu sebagai berikut:
“Nawaitu sauma ayyami bidh sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya : “Saya berniat puasa Ayyamul Bidh, sunnah dari Allah Ta’ala.
Puasa di Bulan Safar
1. Puasa Senin Kamis
Tetangga Baik dapat memilih waktu terbaik untuk berpuasa di Bulan Safar, tentunya disesuaikan dengan kemampuan. Salah satu yang bisa dipilih adalah puasa di hari Senin dan Kamis.
Untuk di bulan September ini, puasa sunnah hari Senin di Bulan Safar jatuh pada tanggal 5, 12, 19, dan 26 September 2022. Sedangkan untuk puasa sunnah hari Kamis di bulan Safar jatuh pada tanggal 1, 8, 15, dan 22 September 2022. Anjuran ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Muslim, yang artinya:
“Segala amalan yang dilaporkan di setiap hari Senin dan Kamis, Allah akan mengampuni setiap manusia yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun di hari Senin dan Kamis, kecuali orang yang sedang bermusuhan dengan saudaranya. Maka dikatakan: Biarkan mereka berdua sampai kembali damai. Biarkan mereka berdua sampai kembali damai.”
2. Puasa Ayyamul Bidh
Waktu terbaik berikutnya dalam menjalankan ibadah sunnah puasa di Bulan Safar adalah puasa Ayyamul Bidh. Atau puasa yang dilakukan setiap tanggal 13, 14, serta 15 setiap bulan di dalam kalender Hijriah. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW.
Dari Ibnu Malhan Al Qaisi dari ayahnya, beliau berkata: “Rasulullah memerintahkan kami untuk berpuasa pada hari putih yaitu tanggal 13, 14, dan juga 15. Dia berkata ‘Dan beliau bersabda, ketiga hari tersebut seperti keadaan puasa sepanjang tahun.” (Hadits Riwayat Dawud).
3. Puasa Ayyamus Sud
Jika puasa ayyamul bidh berada di tengah bulan, maka puasa ayyamus sud pada bulan Safar jatuh ketika memasuki akhir bulan. Yaitu setiap tanggal 28, 29, serta 30 di akhir bulan Hijriah. Jika Tetangga Baik ingin berpuasa pada bulan Safar ini, maka bisa berpuasa pada tanggal 25 dan juga 26 September 2022.
Baca Juga: Tuntunan Puasa Arafah dan Keutamaanya
Keutamaan Puasa di Bulan Safar
Beribadah di bulan Safar memiliki banyak keutamaan, berikut adalah keutamaan-keutamaan yang bisa kita dapatkan apabila kita puasa di bulan Safar:
1, Iman Diperkuat
Banyak yang beranggapan bahwa bulan Safar adalah bulan sial. Hal ini sungguh keliru dan tidak benar. Melakukan ibadah di bulan Safar dapat memperkuat keimanan kita. Karena sial atau tidaknya itu bergantung pada izin Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surah Yunus ayat 107 yang artinya:
“Jika Allah menimpakan bahaya kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Allah. Jika Allah menghendaki kebaikan untukmu, maka tidak ada yang bisa menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa saja yang Dia kehendaki.”
2. Percaya dengan Ketetapan Allah
Pada bulan Safar ini kita dianjurkan untuk selalu meyakini segala ketetapan dari Allah baik atau buruk. Segala yang bertentangan dari ketetapan Allah, merupakan bentuk dari menyekutukan Allah serta bertentangan dengan ketauhidan. Seperti yang Allah firmankan dalam Surah At-Taubah ayat 51 yang memiliki arti: “Katakanlah, sekali-kali tidak akan menimpa melainkan apa yang telah Allah tetapkan. Dialah pelindung dan hanya kepada Allah, orang-orang beriman harus bertawakal.
Demikianlah doa dan keutamaan puasa di bulan Safar. Semoga kita selalu mendapatkan lindungan dari Allah dan diberi kemudahan dalam menjalankan ibadah di jalan-Nya.
Referensi :
https://portalsulut.pikiran-rakyat.com/khasanah/pr-855403260/8-keutamaan-dan-amalan-bulan-safar-sholat-rebo-wekasan-sampai-puasa-sunnah?page=3
https://malangterkini.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-1255380518/8-amalan-bulan-safar-dan-keutamaannya-mulai-puasa-sunnah-hingga-sholat-rebo-wekasan
https://jabar.tribunnews.com/2022/08/29/jadwal-puasa-sunah-di-bulan-safar-1444-h-termasuk-puasa-ayyamul-bidh-lengkap-dengan-keutamaannya