Inspiratif

11 Hadits tentang Tetangga, Kamu Sudah Lakukan Nomor Berapa?

Hadist Berbuat Baik dengan Tetangga

Tak dipungkiri, dalam kehidupan sosial kita, setiap harinya selalu bersinggungan dengan orang lain, terutama dengan para tetangga lingkungan rumah kita. Tetangga memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Mereka juga menjadi orang terdekat kita saat tinggal di tempat baru. Maka dari itu hak dan kedudukan tetangga bagi seorang mukmin sangatlah besar serta mulia.

Bahkan sikap terhadap tetangga bisa menjadi indikator keimanan seseorang. Sebab, Islam telah memerintahkan kita untuk selalu menjaga keharmonisan hubungan antartetangga. Muslimin yang baik adalah yang berbuat kebaikan pula terhadap tetangganya. 

Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah menuntun kita dengan beragam contoh serta perintah untuk berbuat baik dengan tetangga. Nilai pahala serta keutamaannya pun sangat besar.

Dalam artikel kali ini, kita akan membahas 11 hadits tentang berbuat baik dengan tetangga. Nomor berapa saja yang sudah kamu lakukan?

1.Memberi salam

Sederhana tapi memiliki keutamaan yang sangat istimewa. Memberi salam kepada tetangga merupakan awal yang baik dalam kita berbuat baik dengan tetangga. 

Dalam salam berisi doa-doa kebaikan yang kita sampaikan pada tetangga. Salam bisa membuka obrolan yang lebih hangat dan membuat tetangga merasa nyaman dengan kehadiran kita.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Artinya: “Tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian.” (HR Muslim Nomor 54)

Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash Radhiallahu anhu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Artinya: “Sembahlah Ar Rahman semata, berikanlah makan (kepada yang membutuhkan), tebarkanlah salam, maka engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR Bukhari dalam Adabul Mufrad 981, Ibnu Majah 3694, disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 2/115)

2.Memuliakan Tetangga

Memuliakan tetangga bentuknya bisa sangat luas, seperti memberikan pertolongan, menasihati untuk kebaikan, berbagi ilmu, atau memperlakukan dengan baik, menghormatinya, berbagi makanan atau minuman, menggembirakannya. Dan jangan sekali-kali menyakiti hati tetangga atau menggunjingnya, memfitnahnya, dan mengambil milik tetangga secara zalim. 

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam mengatakan:

Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya.” (HR Bukhari Nomor 5589 dan Muslim Nomor 70)

Bahkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah diberi nasihat oleh malaikat Jibril untuk memuliakan tetangga.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Artinya: “Jibril senantiasa menasihatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa tetangga itu akan mendapat bagian harta waris.” (HR Bukhari Nomor 6014 dan Muslim Nomor 2625)

3.Jangan Remehkan Pemberian Tetangga

Salah satu cara kita berbuat baik dengan tetangga yakni dengan tidak meremehkan pemerian mereka sekecil apapun itu.

Beliau SAW juga bersabda, “Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun, walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

Jangan meremehkan berbuat baik sekecil apapun walau hanya dengan senyum manis tatkala bertemu. Begitu pula walau hanya membantu urusan saudara kita yang ringan. 

Bahkan, dalam hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Wahai kaum muslimah, janganlah sekali-kali seorang wanita meremehkan pemberian tetangganya walaupun hanya ujung kaki kambing,”.

4.Senyum kepada Tetangga 

Senyum kepada tetangga menjadi salah satu cara dalam berbuat baik kepada tetangga. Dengan senyum akan menimbulkan kebahagiaan. Senyum juga menjadi bentuk respon positif yang bisa menular.

Wajah yang penuh senyum adalah akhlak Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Sebagaimana diceritakan Jarir bin Abdillah Radhiallahu anhu:

Artinya: “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah menghindari aku jika aku ingin bertemu dengannya, dan tidak pernah aku melihat Beliau kecuali Beliau tersenyum kepadaku.” (HR Bukhari Nomor 6089)

5.Menolong Tetangga saat Kesulitan

Saat melihat tetangga kita kesulitan, jangan menunda untuk membantunya. Meskipun saat itu kita pun tengah kesulitan. Justru di saat kondisi kita sama sulitnya, tapi masih tetap mau menolong tetangga kita, maka pahalanya jauh lebih besar saat kita berada dalam kondisi lapang.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menolong saudaranya yang sedang dalam kebutuhan, maka Allah akan menolongnya dalam kebutuhannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis di atas mendorong kita untuk selalu berusaha menolong orang lain dan yakin jika Allah pun akan menolong segala kesulitan kita serta membukakan pintu solusi atas semua permasalahan yang tengah kita hadapi.

6.Berbagi Makanan

Berbuat baik kepada tetangga juga sangat diatur detail sampai ke persoalan isi perut. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda:

“Jika engkau memasak sayur, perbanyaklah kuahnya. Lalu lihatlah keluarga tetanggamu, berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan cara yang baik.” (HR Muslim 4766)

Kita juga harus waspada jika ternyata masih ada tetangga kita yang tidur dalam kondisi lapar sedangkan perut kita penuh karena kenyang dan bisa tidur dengan nyenyak. Jika kita membiarkan hal itu terjadi, Rasulullah menggolongkan kita dalam kategori tidak beriman.

“Tidaklah beriman kepada-Ku orang yang tidur dalam keadaan kenyang, sedang tetangganya kelaparan sampai kelambungnya, padahal ia (orang yang kenyang) mengetahui.” (HR. Thabarani).

Baca juga : Dalil Al-Qur’an dan Hadits Tentang Sedekah Subuh

7.Prioritaskan Tetangga Terdekat

Lantas, apabila ingin berbagi, tetangga mana yang lebih kita dahulukan? 

Dalam hal ini Rasulullah Saw menganjurkan untuk mendahulukan tetangga yang lebih dekat kepada kita.

“Dari Aisyah ra: “Aku berkata: Wahai Rasulullah, aku punya dua tetangga, kepada siapakah aku memberikan hadiah?” Beliau (Rasulullah Saw) bersabda: “Yaitu kepada (tetangga) yang paling dekat pintu rumahnya darimu.” (HR al-Bukhari).

8.Menjenguk ketika sakit

Mengunjungi orang sakit merupakan perbuatan mulia. Ada keutamaan yang agung dan pahala besar di baliknya.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Artinya: “Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang Muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad sahih)

9.Mendoakan Tetangga

Lalu ketika menjenguk tetangga yang sakit hendaknya kita mendoakan:

لاَ بَأْسَ طَهُورٌ اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

Artinya: “Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, insya Allah.” (HR Al Bukhari)

Atau doa:

أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

Artinya: “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung agar menyembuhkan penyakitmu.” (HR At-Tirmidzi dan Abu Daud)

Sebab hal tersebut termasuk dalam cara kita berbuat baik dengan tetangga.

10.Ciptakan Rasa Aman dan Nyaman dengan Tetangga

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan, seorang muslim tidak beriman apabila tetangganya tidak aman dari perbuatan buruknya. Beliau bahkan mengulang peringatan ini sebanyak tiga kali. 

Hal ini menunjukkan betapa kerasnya peringatan agar tidak berbuat buruk kepada tetangga. Nabi Saw bersabda:

“Demi Allah, tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya.” Rasulullah saw. ditanya “Siapa yang tidak sempurna imannya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seseorang yang tetangganya tidak merasa aman atas kejahatannya.” (HR al-Bukhari).

11.Berbuat Baik pada Tetangga dengan Jaga Lisan

Lisan juga menjadi salah satu yang kerap menimbulkan masalah di tengah lingkungan bertetangga. Maka dari itu, penting sekali untuk kita berbuat baik pada tetangga dengan cara menjaga lisan kita.

“Wahai Rasulullah, si Fulanah sering shalat malam dan puasa. Namun lisannya pernah menyakiti tetangganya. Rasulullah bersabda: ‘Tidak ada kebaikan padanya, ia di neraka’” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak 7385, dinilai shahih oleh Al Albani dalam Shahih Adabil Mufrad 88)

Tak hanya lewat hadits, dalam Islam pun Allah swt telah menerangkan pada kita dalil mengenai berbuat baik kepada tetangga. Seperti dalam surah Al Qashash berikut:

“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS al-Qashash [28]: 77). 

Dengan berbuat baik kepada tetangga, Allah akan masukkan kita dalam golongan yang Ia cintai, rahmati, dan ditambahkan kebahagiaannya.

“Dan berbuat baiklah. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (QS al-Baqarah [2]: 195).

“Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS al-A’raf [7]: 56). 

“Dan barang siapa mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan kebaikan baginya.” (QS asy-Syura [42]: 23).

Namun, jika kita memilih untuk berbuat zalim dengan tetangga meski hanya lewat ucapan, maka Allah akan masukkan kita dalam golongan hina yang wajahnya ditutupi debu hitam yang hanya akan semakin menambahkan kehinaan.

“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). “Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS Yunus [10]: 26).

Kita menaati perintah tersebut dengan berbuat baik, ikhlas karena Allah SWT. Meski memang bukan perkara mudah, bahkan saat kita melakukan kebaikan pun belum tentu tetangga atau orang lain akan membalas dengan kebaikan yang serupa.

Namun, hendaknya kita terus berbuat baik kepada orang lain dan tidak memerdulikan orang yang tidak peduli. Jangan pernah berharap akan mendapatkan pujian dari kebaikan-kebaikan kita ataupun mendapatkan balasan yang setimpal dari tetangga atau orang lain terhadap kebaikan kita.

Baca juga : Kini Membantu Sesama Semakin Mudah dengan Donasi Online Bantu Tetangga