Inspiratif

Niat Serta Tata Cara Shalat Tahajud Lengkap

tatacara shalat tahajud

Shalat tahajud adalah shalat yang memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat banyak karena tidak semua orang dapat melakukan shalat tahajud dalam kesehariannya. Adapun dalil tentang shalat tahajud ada pada surah Al-Isra ayat 79.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا  

Artinya: “Dan dari sebagian malam shalat tahajudlah kamu (Muhammad ﷺ) dengan membaca Al-Qur’an (di dalamnya) sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu menempatkanmu pada tempat yang terpuji” (QS al-Isra: 79).

Pada kesempatan ini, akan dibahas niat shalat tahajud dan tata caranya agar dapat diamalkan oleh kita semua.

Niat Shalat Tahajud

Niat shalat tahajud ataupun shalat lainnya dapat dilafalkan secara lisan ataupun di dalam hati. Niat adalah amalan hati, tapi banyak orang yang melafalkannya secara lisan untuk menegaskan dan juga menghindari keragu-raguan.

Adapun lafal niat shalat Tahajud yakni:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku niat shalat Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.

Tata Cara Shalat Tahajud

Sebelum tidur, tekadkan dalam hati niat shalat tahajud agar dapat terbangun karena shalat tahajud dapat dilakukan ketika seseorang telah tidur. terlebih dahulu Terkait waktunya dapat dikerjakan pada awal malam, tengah malam  atau sepertiga malam. Namun yang paling utama adalah pada waktu sepertiga malam sebagaimana hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam.

Rabb kami – Tabaroka wa ta’ala – akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya”. (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758).

Adapun jumlah rakaat pada shalat tahajud sesuai sunah Nabi yakni sebanyak 11 raka’at dan ini berdasar pada hadits yang disampaikan oleh Aisyah radhiallahu ‘anha

مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

Artinya “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat (lail) baik di dalam bulan ramadhan maupun di luar ramadhan tidak pernah lebih dari 11 rakaat…..” (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun pada dalil ini bukan menjadi suatu batasan seorang muslim melaksanakan shalat tahajud. Shalat tahajud dapat dilaksanakan kurang dari 11 raka’at ataupun lebih dari itu sebagaimana terdapat pada syarh shahih muslim, An-Nawawi, 6/19:

“Tidak ada khilaf bahwa tidak ada batasan jumlah raka’at dalam shalat malam, tidak mengapa ditambah atau dikurang. Alasannya, shalat malam adalah bagian dari ketaatan yang apabila seseorang menambah jumlah raka’atnya maka banyak pula pahalanya. Jika dilakukan seperti ini, maka itu hanya menyelisihi perbuatan Nabi Shallallhu ‘alaihi wassallam dan menyelisihi pilihan yang beliau pilih untuk dirinya sendiri.”

Setelah seorang muslim terbangun dari tidurnya dan hendak melaksanakan shalat tahajud, hendaknya ia melakukan shalat ringan 2 rakaat terlebih dahulu sebagaimana disampaikan dari Aisyah radhiallahu ‘anha:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ لِيُصَلِّيَ افْتَتَحَ صَلَاتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ

Artinya “Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun di malam hari untuk menunaikan shalat malam, biasanya beliau memulai shalatnya dengan dua rakaat ringan.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Keutamaan dan Dalil Alquran Tentang Shalat Tahajud

Shalat malam dapat dikerjakan dengan dua raka’at. Bila shalat lebih dari dua raka’at, maka ditambah lagi dengan dua raka’at, dan ditutup dengan witir.

Íbnu Umar Radhiyallahu anhuma pernah menceritakan, ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Shallallhu ‘alaihi wassallam tentang cara shalat malam. Kemudian Nabi Shallallhu ‘alaihi wassallam menjelaskan “Shalat malam itu dua raka’at-dua raka’at. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk shubuh, maka kerjakanlah satu raka’at. Dengan itu berarti kalian menutup shalat tadi dengan witir.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pelaksanaan 11 Raka’at

Pelaksanaan shalat tahajud dilakukan dengan shalat 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat dan ditutup dengan witir. Bisa 3 rakaat sekaligus atau sekali salam atapun 2 rakaat terlebih dahulu, baru dilaksanaan 1 rakat sehingga total menjadi 11 rakaat. Hal ini yang sebagaimana disampaikan dari ‘Aisyah, “Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wassallam melakukan shalat malam 11 rakaat, salam di setiap 2 rakaat dan melakukan witir 1 rakaat.” (HR. Muslim).

Cara sholat 2 rakaat pada sholat tahajud tidak berbeda dengan shalat 2 rakaat lainnya baik dari gerakan takbiratul ihram hingga salam maupun bacaan dalam shalatnya. Setelah membaca Al-fatihah, membaca surah dan tidak ada anjuran atau perintah khusus terkait bacaan surahnya. Namun, semakin panjang bacaannya semakin baik pahalanya. Dalam kitab Qiyamu Ramadhan, Syaikh Albany pernah mengatakan bahwa: “Adapun bacaan dalam sholat lail pada Qiyam Ramadhan dan selainnya, maka Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam tidak menetapkan suatu batasan tertentu yang tidak boleh dilampaui dengan bentuk tambahan maupun pengurangan. Kadang beliau membaca pada setiap rakaat sekadar “Ya Ayyuhal Muzzammil” dan ia (sejumlah) dua puluh ayat dan kadang sekadar lima puluh ayat.”

Bila shalat tahajud dilakukan kurang dari 11 rakaat karena bacaan yang panjang, maka setelahnya dapat ditutup dengan shalat witir dengan rakaat bilangan ganjil baik 1, 3, 5 dan seterusnya hingga 11 rakaat. “Jadikanlah shalat witir sebagai akhir shalatmu di malam hari.” (HR. Muslim).

Demikian sedikit pembahasan mengenai niat shalat tahajud dan tata caranya. Semoga artikel ini dapat membantu Tetangga Baik agar bisa bangun di sepertiga malam dan mengamalkan shalat tahajud.

sedekah beras dengan tetangga bantu tetangga

Referensi:
https://dalamislam.com/shalat/sholat-tahajjud
https://www.youtube.com/watch?v=TGKYxghCjs8